SINERGI TRANSPORTASI KONVENSIONAL, UMKM DAN DESA WISATA UNTUK RECOVERY PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PASCA PANDEMI COVID-19
Keywords:
Angkutan Wisata Jember, Transportasi Konvensional, UMKM dan Desa WisataAbstract
Keberadaan moda transportasi tradisional dibeberapa daerah mulai terpinggirkan dengan moda transportasi modern yang terhubung langsung dengan cara pemesanan online. Kebijakan pemerintah untuk melakukan pembatasan aktivitas saat pandemi Covid-19 juga berdampak pada penghasilan supir angkutan tradisional (angkot), dan juga mempengaruhi penghasilan UMKM dan penurunan kunjungan desa wisata. Angkutan Wisata Jember (AWJ) merupakan sebuah program yang dapat mengemas supir angkot, UMKM dan desa wisata berjalan beriringan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Tujuan penelitian ini yaitu (1) mengetahui cerita pengembangan sinergi antara angkutan tradisional, UMKM dan desa wisata di Kab. Jember, (2) mengetahui bentuk-bentuk sinergi pemberdayaan pasca pandemi yang dilakukan antara supir angkot, pelaku UMKM dan pelaku desa wisata di Jember, dan (3) mengetahui hambatan program Angkutan Wisata Jember. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan sinergi angkutan konvensional, UMKM dan desa wisata dapat berjalan beriringan melalui program Angkutan Wisata Jember. Bentuk-bentuk sinergi berwujud tawaran program kerjasama bagi hasil dan saling memperkenalkan produk UMKM andalan melalui beberapa tawaran alternatif destinasi tujuan wisata. Hambatan program Angkutan Wisata Jember ada beberapa supir angkot yang berusia tua dan ketinggalan teknologi, aparat desa tidak mendukung penuh program ini, klaim komunitas lain terhadap keberhasilan program Angkutan Wisata Jember, gangguan cuaca dapat menyebabkan perpindahan destinasi tujuan yang dapat membuat wisatawan kecewa, pandemi Covid-19 juga berdampak pada UMKM dan desa wisata yang tutup sehingga berdampak pada pengurangan tujuan destinasi wisata.