STUDI PENDAHULUAN MENGENAI DAMPAK REVENGE TOURISM TERHADAP KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN
Keywords:
Era of Adaption to New Habits, Policy, Policymakers, Revenge TourismAbstract
Fenomena revenge tourism terjadi setelah sekian lama masyarakat tidak dapat berwisata akibat kebijakan pembatasan pergerakan manusia untuk mengurangi penularan virus Covid-19. Hal tersebut memberikan harapan bagi pulihnya destinasi pariwisata untuk menerima kunjungan wisatawan. Namun demikian, revenge tourism perlu dipahami secara bijaksana, baik secara konsep atau praktik, terlebih lagi oleh pembuat kebijakan, mengingat pilihan kebijakan terkait hal ini berpotensi memberikan dampak yang sangat luas dan mendalam bagi destinasi pariwisata dalam jangka panjang. Oleh karena itu, sebagai sebuah studi pendahuluan (preliminary study), tulisan ini bertujuan untuk menawarkan usulan kebijakan yang perlu diimplementasikan untuk mengantisipasi fenomena revenge tourism. Melalui studi literatur, ditemukan bahwa ada banyak faktor yang memengaruhi keputusan seseorang untuk kembali berwisata di era adaptasi kebiasaan baru, seperti kepercayaan terhadap informasi yang diberikan pemerintah di destinasi pariwisata, isu tentang efektivitas vaksin, penawaran diskon, kemungkinan untuk melakukan pembatalan pemesanan tiket secara mendadak, perubahan pilihan individu untuk bepergian dan menggunakan sarana transportasi, dan sebagainya. Di samping itu, fenomena revenge tourism juga dikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya kepariwisataan yang tidak berbasis kepada prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Hal tersebut mengharuskan pemerintah pusat dan daerah untuk melakukan antisipasi secara tepat dalam rangka mengoptimalkan dampak positif dan meminimalkan dampak negatif revenge tourism.
Kata kunci: Era Adaptasi Kebiasaan Baru, Kebijakan, Pembuat Kebijakan, Revenge Tourism